30 Juli, 2015

Kunjungi web kami
https://www.facebook.com/amin.tofa.1
http://olx.co.id/iklan/syallu-aqiqoh-qurban-ID8Zz7d.html
http://www.jualo.com/jawa-timur/sidoarjo/lain-lain/syallu-aqiqoh-qurban
https://www.bukalapak.com/syallu_aqiqoh



24 Juli, 2015

Pengertian dan Tata Cara Aqiqah Yang Sesuai Tuntunan Islam

Pengertian dan Tata Cara Aqiqah Yang Sesuai Tuntunan Islam

Aqiqah itu berarti memutus dan melubangi, dan ada juga yang mengatakan bahwa akikah adalah nama bagi hewan yang disembelih, dinamakan demikian karena lehernya dipotong, dan dikatakan juga bahwa akikah merupakan rambut yang dibawa si bayi ketika lahir. Adapun maknanya secara syari’at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang dilahirkan. Aqiqah adalah sembelihan yang disembelih untuk anak yang baru lahir. Pengarang kitab Mukhtar Ash Shihhah mengatakan: " Al-'Aqiqah atau Al-'Iqqah artinya adalah rambut makhluk yang baru dilahirkan, baik manusia atau binatang. Dinamai pula daripadanya binatang yang disembelih untuk anak yang baru lahir pada hari keseminggunya.

1. Dasar Hukumnya
Aqiqah hukumnya adalah sunnah muakkad, sekalipun orang tua dalam keadaan sulit. Aqiqah dilakukan oleh Rasulullah saw. dan para sahabat. Berikut adalah hadits-hadits tentang mengakikahkan anak yang baru lahir.
1. Rasulullah saw. bersabda:  
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّيكُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تَذْ بَحُ عَنْهُ  يَوْمَسَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى 
Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama” [HR Abu awud, no. 2838, at-Tirmidzi no. 1522, Ibnu Majah no. 3165 dll dari sahabat Samurah bin Jundub r.a.. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi, Syaikh al-Albani dan Syaikh Abu Ishaq al-Huwaini dalam kitab al-Insyirah Fi Adabin Nikah hlm. 97] .
2. Ashhabus Sunan meriwayatkan:
أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم عَقَّ عَنْ اَلْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا
Bahwa Nabi saw. meng-aqiqahkan Hasan dan Husain (cucunya dari Fathimah - pen) masing-masing seekor kambing qibasy.
3. Dan dari Salman bin Amir Ash-Dhabiey, bahwa Nabi saw. bersabda: "Untuk anak laki-laki aqiqahnya. Tumpahkanlah atasnya darah, dan hilangkanlah daripadanya kotoran dan najis." (Riwayat Al-Khamsah).
4. Hadits dalam shahih Bukhari

مع الغلام عقيقه فأهريقوا عنه دما وأميطوا عنه الأذى  
Artinya: Setiap anak bersama aqiqahnya, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah gangguan darinya

5. Hadits riwayat Abu Daud
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَمْرَهُمْ أَنْ يُعَقَّ عَنْ اَلْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ, وَعَنْ اَلْجَارِيَةِ شَاةٌ 
Artinya: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan mereka agar beraqiqah dua ekor kambing yang sepadan (umur dan besarnya) untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan.

6. Hadits riwayat Malik dan Ahmad
وَزَنَتْ فَاطِمَةُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ شَعَرَ حَسَنٍ وَحُسَيْنٍ، فَتَصَدَّقَتْ بِزِنَتِهِ فِضَّةً
Artinya: Fatimah Binti Rasulullah SAW (setelah melahirkan Hasan dan Husain) mencukur rambut Hasan dan Husain kemudian ia bersedekah dengan perak seberat timbangan rambutnya. 

7.  Hadits riwayat Abu Daud dan Nasai
مَنْ اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يُنْسَكَ عَنِ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ عَنِ الْغُلاَمِ شاَتَاَنِ مُكاَفأَ َتاَنِ وَعَنِ الْجاَ رِيَةِ شاَةٌ 
Artinya: Barang siapa diantara kamu ingin beribadah tentang anaknya hendaklah dilakukan aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama umurnya dan untuk anak perempuan seekor kambing.

2. Aqiqah Untuk Anak Laki-Laki dan Anak Perempuan

Yang afdhal untuk anak laki-laki disembelihkan 2 ekor kambing/domba yang mirip dan umurnya bersamaan. Dan untuk anak perempuan 1 ekor. 

Dari Ummu Karz Al-Ka'biyah berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:  
عن الغلام شاتان متكأ فئتان . و عن الجارية شاة  
" Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang mirip, dan untuk anak perempuan satu ekor." Dan dibolehkan satu ekor domba untuk anak laki-laki . Rasulullawh saw. pernah melakukan yang demikian untuk Hasan dan Husain r.a., seperti pada hadits yang lalu.
Dahulu kami dimasa jahiliyah apabila salah seorang diantara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka setelah Allah mendatangkan islam, kami menyembelih kambing, mencukur atau menggundul kepala si bayi dan melumurinya dengan minyak wangi.” [HR. Abu Daud juz 3 hal 107].

Di hadits lain yang berisikan tentang sejarah aqiqah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban “Dari Aisyah ia berkata ‘Dahulu orang orang pada masa jahiliyah apabila mereka beraqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya’. Maka Nabi saw bersabda, ‘Gantilah darah itu dengan minyak wangi.’[HR Ibnu Hibban juz 12 hal 124].

3. Waktu Penyembelihan

1. Jika memungkinkan, penyembelihan dilangsungkan pada hari ke-7. Jika tidak, maka pada hari ke-14. Dan jika yang demikian masih tidak memungkinkan, maka pada hari ke-21 dari hari kelahirannya. Jika masih tidak memungkinkan maka pada kapan saja. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dikatakan:  تذبح لسبع ، و لاربع عشر ، و لاحد و عشرين  "Disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari ke-empatbelas, dan pada hari kedua puluh satu."
Rangkaian Berikutnya:
- Memberi anak nama 
- Mencukur rambutnya.
- Bersedekah seberat timbangan rambutnya.
2. Adapun syarat hewan kambing yang dapat dijadikan aqiqoh itu sama dengan syarat hewan qurban (kurban) sbb:
- Kambing: sempurna berusia 1 (satu) tahun dan masuk usia (dua) tahun.
- Domba: sempurna berusia 6 (enam) bulan dan masuk bulan ke-7 (tujuh).
- Tidak boleh ada anggota badan hewan yang cacat.
- Dagingnya tidak boleh dijual.

02 Juli, 2015

Foto Aqiqoh


LEZAAA...AT

Tersenyumlah. Jangan Bersedih, Allah Bersama Kita...


Tersenyumlah. Jangan Bersedih, Allah Bersama Kita...



Saat kita menempuhi onak duri dunia, ya mungkin ada kalanya, kesedihan itu terus memanjat-manjat di dasar hati lantaran ada dugaan yang memedihkan dan mengusik ketenangan jiwa. Air mata seakan bersedia mahu keluar agar tidak terus berombak di kolam hati. Saat itu mungkin sabar tidak dikenali lagi. Dalam terharu, air mata tumpah juga, mengalir deras mengeringkan derita. Kemudian ada sedikit ketenangan mula menyusup membalut lara, sinar-sinar harapan menampakkan cahaya menyuluh jalan yang lebih bahagia. Keyakinan seakan tumbuh dari sokongan dan kesedaran, wajah mula tenang dan senyuman mudah terbentuk. Cerialah diri. Suka duka, sedih gembira bagaikan silih berganti. Wahai hati, ingatlah diri kita ini tidak hidup abadi. esok, lusa, mana tahu kita akan mati.

Wahai Hamba Ilahi,

Allah mendugamu bukan kerna Dia mahu menyusahkan dirimu tetapi Dia ingin mengetuk hatimu yang tidak pernah lelah bermain dengan dunia agar dirimu kembali lurus pada jalanNya..

Ingatlah, Allah tidak pernah melupakan kita tetapi mungkin kita yang selalu melupakanNya, melupakan ayat-ayatNya, melupakan nikmat-nikmat yang telah kita pinjam dariNya..

Ketika kita senang, dengan enteng kita meninggalkanNya. Ketika kita susah, kita meraung menyeru namaNya. tidak malukah kita padaNya? Sedarlah! kita hambaNya bukan siapa-siapa. Jika tidak kerna kasih sayangNya kita tidak akan dapat merasai apa yang kita miliki ketika ini..

Sedarlah jiwa-jiwa yang terleka.

Hadapilah segala ujian dengan rasa kehambaan kepadaNya. Tersenyumlah kerna setiap kesulitan itu pasti akan disusuli oleh kemudahan. Sesungguhnya dugaan dan ujian hadir dalam hidup kita adalah tanda sayangnya Allah pada kita. Oh untungnya kita.

Ayuh kembali menjadi hamba-Nya, kesilapan yang lalu jadikanlah sebagai pengajaran buat kita agar terus berjaya di masa depan. Jangan biarkan kegagalan itu membunuh jiwa kita untuk terus bangkit.

Buatmu wahai jiwa–jiwa yang terluka..

Jangan bersedih, kerana qadha’ telah ditetapkan, sesuatu yang ditakdirkan telah terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah pun dilipat, dan setiap perkara telah ditetapkan! Betapapun, kesedihan anda tidak dapat mendahulukan atau menta’khirkan kenyataan yang terjadi, dan tidak juga mampu menambahkan atau mengurangi apa yang telah ditetapkan.

Jangan bersedih, kerana kita telah melalui kesedihan itu kelmarin dan ia sama sekali tidak memberi sebarang manfaat pun pada keesokan harinya. kesedihan demi kesedihan bakal membuat kita semakin terperuk dalam keputus-asaan dan dunia yang luas dirasakan sempit dan tidak lagi berguna. Padahal, dunia inilah kesempatan untuk kita dekatkan diri kepada Allah untuk kita raih syurgaNya yang tersangat indah serta bebas daripada rasa kesedihan.

Jangan bersedih, sebab usia anda yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan anda. Oleh sebab itu, jangan habiskan usia anda dalam kesedihan, jangan biarkan malam-malam anda dalam kecemasan, jangan anda tukar kebahagiaan dengan ketakutan, dan jangan mensia-siakan waktu anda yang masih tersisa, kerana sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang mensia-siakan waktu.

Wahai hamba Allah, iaitu saya dan kamu..

Gara-gara kesedihan, air yang manis akan terasa pahit, makanan yang lazat terasa hambar dan bunga mawar yang mekar mewangi terus menjadi layu. Kita sendirilah yang menggerakkan saraf pemikiran kita, mengubah situasi kita, meletihkan hati kita dan menganggu tidur kita dengan rasa kesedihan itu.

Ingatlah tangisan terindah itu apabila butir-butir airmata mengalir hangat di pipi lantaran terasa diri kita begitu kerdil di sisi Allah dan begitu berdosanya kita di sisi Allah. Jika kita soal pada hati kita yang paling dalam. Berapa banyakkah dosa kita? Sikitkah? Banyakkah? Terhitungkah? Allahu Rabbi… Semoga Allah sentiasa mengampuni dosa-dosa kita serta menggerakkan hati-hati kita supaya sentiasa bertaubat kepadaNya agar diri kita tidak tenggelam dengan dosa-dosa yang menggelapkan hati lalu memadam nur hidayah yang diidami.. Sama-sama kita renungi diri kita ini lebih-lebih lagi yang menulis ini dan sahabat-sahabat yang dikasihi. InsyaAllah, semoga Allah redha ke atas kita semua.



Lihatlah disekeliling kamu dan teguhkan pendirianmu, sepanjang hidup dan usiamu jangan mudah berputus asa, senyuman yang kau berikan dan airmata yang kau titiskan, simpan.. jadikan tauladan, segala yang kau pandang dan dengar, simpan.. buat pedoman.



“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” – (Surah Al-Imran:139)